Halaman

Senin, 05 November 2012

Miracle: MengIkhlaskan Doa di Zona Zero


Salam Penuh Kebahagiaan Semoga Selalu Menyelimuti Kita.

Sahabat,

Saya teringat pesan seorang teman: Hidup ini seperti buku, ada cover depan sebagai hari lahir, ada sampul belakang sebagai hari kematian. Bagaimanapun banyaknya tulisan dilembaran pertama, kedua, ketiga... Tuhan selalu memberikan lembaran kosong keempat, kelima, keenam sebagai kesempatan buat kita untuk terus memperbaiki diri.

Salam hormat dan terimakasih untuk semua guru kehidupan, teman, sahabat atas doa dan kebaikannya.

Bagi sahabat yang senang dengan pengembangan diri, semangat upgreat diri, terbuka dengan semua kemungkinan menghargai perbedaan tanpa pandang bulu, saya ingin berbagi catatan singkat pengalaman, pemahaman, dan aplikasi sederhana mengundang keajaiban hidup dengan mengikhlaskan doa. Tidak ada afirmasi khusus, cara khusus, hanya perlu kesadaran dan keterampilan mengelola diri untuk bisa mengikhlaskan semua doa keinginan kita. Semoga membawa kebaikan.

Agar mudah dipahami,

Boleh ya...kita samakan persepsi dulu? Oke...

Saya ingin sampaikan bahwa:

1). Keajaiban: adalah suatu kejadian yang khusus bagi seseorang atau sekelompok orang. Karena sifatnya yang personal hanya mampu dikenali oleh orang yang mengalaminya. Jadi, bisa saja ajaib menurut anda namun biasa-biasa saja menurut orang lain. Atau sebaliknya Anda sering mengalami keajaiban namun bagi anda ini adalah hal biasa dan bagi orang lain ini sungguh menakjubkan.

2). Ikhlas: Saya sering sampaikan jika memberi = menerima, maka ikhlas dapat kita sebut sebagai kemampuan atau seni menerima apapun, siapapun. Jadi ketika memberi tanpa pamrih anda bisa menyebutnya dengan ikhlas, dan menerima apapun (kejadian baik buruk, orang, peristiwa) ini juga dapat anda sebut dengan ikhlas. Itulah mengapa ketika anda memberi sebenarnya anda sedang menabur benih untuk anda menerima (panen) kelak.

3). Doa: Doa terbentuk dari unsur pikiran dan perasaan. Ketika berpikiran dan berperasaan positif maka akan menjadi doa positif. Jika berpikiran dan perasaan negatif maka akan menjadi doa negatif pula. Jadi mengikhlaskan doa disini dapat kita sebut dengan mengikhlaskan pikiran, perasaan, keinginan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sahabat, bagaimana setuju ndak? Baiklah lanjut ya...

Sebagaimana yang kita fahami, bahwa pikiran, perasaan, keinginan yang senantiasa kita pancarkan adalah doa yang sebenarnya selalu kita panjatkan. Apa-apa yang tampak (realita) ini seperti benda, orang.. dan apa-apa yang tidak tampak namun bisa dirasakan seperti kebahagiaan, sedih, kecewa, gembira, sial, ajaib, beruntung adalah terbentuk dari bahan baku sama yaitu atom. Karena inti kehidupan adalah adanya atom-atom yang jika dibelah hanya tersisa ruang hampa (quantum) namun bisa menghidupi. Itulah kekuasaan Tuhan Nyata Menghidupi.

Oke, Sekarang kenapa harus mengikhlaskan doa (pikiran, perasaan, niat, keinginan) kita ?

Kenapa semakin kita ngotot semakin jauh dari solusi?

Ikhlas itu kemampuan untuk menerima apapun, ketika kita berhasil menerima (ikhlas) secara otomatis dirinya (gelombang otaknya) masuk dimensi quantum. Quantum ini adalah ruang hampa namun berisi lompatan energi kuat sekali. Mampu menarik dan menghadirkan kejadian, orang. Semua kejadian, orang, peristiwa suka duka anda tarik melalui otak (gelombang otak-pikiran) dan hati (gelombang jantung-perasaan).

Nah, apa yang kita sebut dengan keajaiban, kebahagiaan, keberuntungan, rejeki adalah sesuatu yang tidak terlihat (belum terlihat) namun bisa dirasakan dan keberadaannya jelas ada. Sekarang kita kaitkan dengan hukum semesta (hukum ketertarikan) bahwa sesuatu akan menarik lainnya yang serupa. Jadi ketika kita mengikhlaskan doa maka kita langsung terhubung ke sumbernya Yang Menjadikan apa yang kita doakan (pikiran, perasaan, niat) terwujud nyata.

Namun, ketika kita ngotot-pamrih-maksa-cemas atas doa kita maka secara alamiah gelombang otak (otak-pikiran) dan gelombang jantung (hati-perasaan) yang berfungsi menarik benda quantum (keajaiban, keberuntungan, doa, niat dll) akan berlawanan arah. Bukan masuk ke dimensi quantum (hampa-yang menjadikan) tapi malah masuk ke dimensi fisik realita yang tidak menjadikan, karna bentuk fisik merupakan hasil dari kejadian dialam quantum. Atau karena Tuhan itu ya Mujib Maha Mengabulkan "Aku sesuai sangkaan HambaKu" Maka.... ketika kita berdoa dengan ragu, cemas, khawatir, takut doa tidak dikabulkan TUHAN akan MENGABULKAN doa kita dengan cara TIDAK mewujudkannya.

Berikut adalah contoh Aplikasinya:

1. Mengikhlaskan Keinginan

Sahabat, siang waktu itu panas terik. Tiba-tiba mulut ini nyeletuk.... "Duh...enak ya, panas-panas gini minum es kelapa"

Sambil membayangkan es kelapanya (Doa: pikiran-perasaan-keinginan tentang es kelapa) saya langsung MengIkhlaskan doa saya tadi dengan:

(a). Menerima: secara sadar saya ikhlas menerima es kelapa tadi seolah-olah SUDAH ADA dan saya syukuri

(b). Memberi-Menyerahkannya: setelah saya nikmati (nerima ikhlas) keinginan tadi, maka langsung saya serahkan kepada Tuhan. Saya sudah ndak butuh lagi es kelapanya. Lah kan udah saya terima dan diserahkan lagi. Mau dikabulkan atau ndak itu bukan urusan saya. Saya hanya menjalankan prosesnya saja..... ngak ngoyo hehehe.

Oke, belum selesai perasaan sennang itu saya alami (karena berhasil menerima dan menyerahkan mengikhlaskan doa) ketika turun ke lantai bawah sambil senderan di teras sekretariat datang orang bawa apa? bawa apa coba? bawa sekantong es kelapa muda.... seggggggeeeeerrrrrrrrrr....... brrrrrrrrrrrrrr Amazing, kok bisa kebetulan ya? hehehe

Thanks ya bu es kelapanya, tau aja.....

2. Ketika adik saya sering minta sesuatu ya katakanlah pulsa, saya berfikir tentu Tuhan yang nyuruh. sebab kalo ngak ya gak mungkin sesuatu bisa terucapkan, semua berkat kehendak dan ijin Tuhan. Sudahlahlah saya pikir, iya nanti abg isikan. Saya hanya bilang.... Tuhan saya ikhlas. Belum lama dari itu ada yang datang dan dengan kedatangan orang tadilah rupanya ngasi uang lebih dari cukup buat isi pulsa. 4 hari 5 hari adek saya sms lagi.... sms apa???? minta isikan pulsa!! saya juga bilang... Tuhan ini pasti engkau yang nyuruh, engkau yang berkehendak. Eh benner ada yang datang dengan kedatangannya ngasi uang lebih dari cukup.... lebih malah.

Kita harus menjadi al-amin (yang dipercaya) supaya Tuhan berkenan menjadikan kita agennya, distributornya untuk menyampaikan kebaikan, rejeki, pertolongan, keajaiban dsb. Kalo udah kepercayaan pasti dikasih, dicukupi....

Ikhlas nerima...ikhlas serahkan kebaikannya.

3. Ini kejadiannya kemarin (Kamis, 19 jan) ketika lagi ujian Komprehensif Lisan, saya ngak bisa jawab. Jawabpun macet-macet gak tuntas. Saya menundukkan kepala, mungkin dikira dosen sedang memikirkan jawabannya. Padahal saya sedang doa. Doa saya: "Tuhan, dulu saya pernah bantu orang. Jika itu ikhlas karnaMU mohon ijinkan dosen ini memberikan kebaikan pula padaku" hasilnya: "Yaudah kamu buat makalah tentang apa yang kamu jelaskan tadi serahkan minggu depan". Anda tau sebelumnya, temen saya diusir lalu nangis gara-gara gak bisa jawab, emang dosen ini seperti itu...blak-blakkan hehehe tapi perlakuannya beda kepada saya. Alhamdulillah ya, sesuatu.

Oke, langsung aja. Sekarang posisi anda dimana?

1. lagi sakit? Tentu doanya ingin sembuh....

tapi khusus untuk masalah dan penyakit, anda mesti tau bahwa apapun masalah dan penyakit semua dikarenakan kesalahan diri sendiri baik itu karena pola perilaku, pola emosi, pola pikiran, ataupun pola kehidupan yang salah. Untuk itu mohon ampunlah terlebih dahulu, akui kesalahan (introfeksi) lalu baru berdoa seperti biasa.

Berdoa di zone zero (ikhlas) adalah tidak memaksakan doa untuk dikabulkan. Tapi langsung menerima doa anda seolah-olah sudah dikabulkan lalu menyerahkannya kepada Tuhan.

-Tuhan Ampuni kesalahanku, aku akui slama ini banyak menyimpan pola emosi (jengkel) terhadap istri dan anakku.

-Karna engkau, aku ikhlas melepaskan semua pola emosi (jengkel) ku itu selamanya...

-Tuhan, karna engkau. Aku ikhlas menerima apapun siapapun dengan bahagia dan menyenangkan.

Baru anda berdoa untuk kesembuhan

-Tuhan, seandainya aku sembuh dari sakit ini...tentu dapat memberikan kebaikan untuk keluargaku, dengannya aku bisa beribadah kepadamu dengan baik, dapat bekerja menafkahi keluarga .... Aku ikhlas menerima kesembuhan ini selamanya. (silahkan doa dengan bahasa sendiri asal tidak memaksa Tuhan). Ingat dalam doa anda wajib mengikhlaskan (menerima-menyerahkan) doa anda kepada Tuhan. jangan sampai ada sisa....

2. masalah rejeki, pekerjaan, kantor

Apapun masalah dan penyakit itu harus diawali dengan introfeksi dulu (tobat) atau meminta maaf. Setelah itu baru doa niat keinginan anda disampaikan.

-Tuhan, seandainya usahaku ini lancar menguntungkan.. tentu ini bisa memberi kebaikan bagi karyawanku, keluargaku,..... bisa membantu orang kurang mampu, anak yatim dsb.. aku ikhlas (sambil anda terima USAHA menguntungkan rejeki mengalir syukuri lalu serahkan kepada Tuhan).

3. Khusus keinginan murni yang bukan dari masalah dan penyakit, misal pengen beli laptop, pengen sekolah disini, diterima diperusahan ini.... anda langsung saja berdoa: Seandainya aku diterima disekolah ini...... , seandainya diijinkan bisa beli laptop, seandainya diterima diperusahaan ini....... (sebutkan untuk apa) sambil terima ucapkan aku ikhlas menerimanya sudah.....

Penting bagi anda untuk menikmati (menerima-mensyukuri-menyerahkan) doa anda....

Indikator anda sudah mengikhlaskan doa adalah sudah tidak ngoyo....ngotot..... timbul rasa nyaman, damai, tenang, bahagia tanpa sebab.

Itu adalah pengalaman dan pelajaran yang saya terapkan sendiri. Sekali lagi ini mungkin hal biasa bagi anda, tapi bagi saya sejak 2009 akhir kejadian seperti ini adalah Miracle: Ajaib bagi saya....

Silahkan layangkan pertanyaan jika ada yang ingin disampaikan.

Mohon maaf lahir batin,

Lets Do it, dan saya tunggu miracle anda. Semoga saya menjadi salah satu orang yang diperkenankan untuk mendengarkan, membaca kisah hidup anda yang Miracle setelah belajar mengikhlaskan doa ini.

Keajaiban tidaklah selalu terjadi, namun jika anda mensyukurinya itulah keajaiban.

Salam berbagi

Catatan Seorang Guru

4 komentar:

  1. Terima kasih... sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  2. Terimakasiih uda sharing hal yg baik dan bikin semangaat.smg sy bs smakin menguatkan otot syukur saya dan bs ikhlas sehingga keajaiban akan sering terjadi.... :)

    BalasHapus
  3. Terimakasiih uda sharing hal yg baik dan bikin semangaat.smg sy bs smakin menguatkan otot syukur saya dan bs ikhlas sehingga keajaiban akan sering terjadi.... :)

    BalasHapus
  4. Ini baruuu miracle ...sukses slalu untuk anda

    BalasHapus